Peluang Usaha Sate Online Luar Biasa Untungnya

PELUANG USAHA SATE ONLINE
Sate merupakan masakan favorit bagi banyak orang. Rasanya khas dan tak tergantikan oleh yang lainnya. Makanan sate memang pada umumnya dijajakan dengan menggunakan gerobak dorong. Bisa pula dengan membuat tempat untuk mangkal di pinggir jalan yang strategis lokasinya. Tapi untuk di zaman "now", kayaknya perlu cara lain yang lebih kreatif dan inovatif dalam menjual sate. Satu cara yang bisa kita lakukan adalah dengan menjual sate melalui dunia maya atau media online. Sebuah ide yang benar-benar jitu dalam menghadapi era modernisasi. Bahkan pelaku usaha yang menerapkan cara online ini telah mampu meraup omzet kurang lebih Rp 100 juta dalam tiap bulannya. Wow, luar biasa bukan?

Salah satu yang menerapkan metode ini adalah Bapak Fatih Karim, "tukang sate" yang menamakan usahanya dengan sebutan Sate Kabayan. Pencantuman nama Kabayan dalam merek, menurutnya karena usaha tersebut berada di kota Bogor. "Bogor itu identik Sunda, dan salah satu tokoh yang terkenal masyarakat Sunda adalah Kabayan," kata Fatih tentang alasannya menamakan Sate Kabayan. Ia cukup tekun dalam mengelola usaha sate ini. Dalam rangka membesarkan usahanya ia tidak melakukannya dengan semudah membalik telapak tangan. Ia perlu proses yang tidak singkat. Dengan ketekunan dan perjuangan yang keras akhirnya sukses pun bisa diraihnya.

Daging yang menjadi bahan dasar bagi sate ialah daging kambing dan ayam. Karena keduanya yang paling dikenal luasa oleh masyarakat. Akan tetapi Fatih ingin membuat suatu yang baru dan beda. Namun, sebelum tercetus ide menu. Ia bikin motto dalam usahanya: Sate Kabayan, Rajanya Sate. "Karena disebut rajanya sate maka kita harus punya beragam menu sate." Kata Fatih yang telah memulai bisnisnya sejak tahun 2010.  Kemudian tercetuslah beberapa menu sate. Diantaranya ada sate kambing, sate ayam, sate jamur, sate tutut, sate ikan, sate cumi, dan sate udang. Dalam memilih bahan, ia selalu memilih yang masih segar. Lalu untuk ayam, ia memilih bagan dada saja. Sementara untuk jamur serta tutut, ia langsung mengambil dari para petani.

Dalam sejarahnya, Fatih memulai usahanya dengan membuka sebuah warung kecil di salah satu restoran di Bogor. Di sinilah ujian itu ia rasakan. Bagaimana tidak, untuk mendapat uang Rp 100 ribu saja sangat susah. Kata Fatih, "mungkin karena itu poduk baru dan belum dikenal masyarakat luas". Walhasil, selama beberapa bulan, penjualan sate Kabayan belum dapat mengembalikan modal Rp 15 juta yang awalnya ia keluarkan.

Respon konsumen sesungguhnya bagus,"sebetulnya satnya enak.Tapi mungkin belum dapat momen saja kali, Pak", kata Fatih mengutip komentar salah satu pembelinya. Fatih tak putus asa meski kondisinya merugi. Dia mencoba mengupgrade strategi dagangnya. Supaya tak ketinggalan. "Kalau selama ini pelanggan datang, kali ini kami yang aktif mencari dan mendatangi pelanggan," gagas pria kelahiran Medan tahun 1979 ini. Mulailah Fatih merancang sebuah armada motor yang bisa mengangkut etalase ringan dan bakaran sate. Saat ditanya mengapa pake motor, ia menjawab singkat,"kalau pake dorongan kasihan penjualnya terlalu capek." Betul saja, dengan strategi memakai dua motor yang keluar mulai dari pukul 4 sore hingga 10 malam, Fatih mulai mendapat cahaya terang. Gambaran menjadi orang kaya yang berkah hidupnya sudah di depan mata.

Kata lulusan Institut Pertanian Bogor ini, dalam waktu setengah tahun ia mengembangkan armadanya dari 2 motor menjadi 7 motor. Omzet penjualannya begitu meningkat pesat. "Jika seluruh motor keluar, dalam satu malam bisa menghasilkan 3,5 juta rupiah,"ujarnya. Tak heran modal yang ia keluarkan dapat kembali dalam 1 tahun. Kurang lebih dalam waktu 2 tahun, Fatih mengembangkan usahanya ini menggunakan motor. Namun, ia baru menyadari bahwa ternyata ada sisi kelemahannya. Kota Bogor ini curah hujannya tinggi. Nah, pada sore hari itulah hujan biasanya turun amat lebat. Sehingga pada kondisi itu, penjualan menurun seiring menurunnya kondisi fisik karyawan. Ditambah lagi, ketika itu Fatih belum memahami manajemen stok, sehingga banyak bahan yang akhirnya jadi membusuk.

Secara perlahan menggunakan motor ditinggalkan, lalu beralih menggunakan mobil box. Mobil tersebut didesain berpindah-pindah. "Sambil itu berjalan, Sate Kabayan mulai menjajaki berjualan melalui dunia maya (internet),"terangnya. Seluruh fasilitas media sosial yang ada di dalam dunia maya seperti facebook, twitter, instgram, whatsapp, dan sebagainya. Semua digunakan untuk berjualan.

Bagi Fatih media sosial di internet ibarat pisau bermata dua. Bisa untuk hal negatif yang tiada berguna. Dapat juga untuk untuk hal positif seperti berdagang. Batul saja, sate Kabayan kian menanjak. Ia membuat laman website untuk lebih maksimal dalam bisnisnya. Ada yang menarik, di dalam webnya Fatih menawarkan tak saja paket katering dengan harga bersaing, namun juga paket berbagi berkah. Untuk paket berbagi berkah ini ia jual berupa sate, nasi, buah dan lainnya kepada para donatur yang ingin berbagi kebahagiaan kepada para penghafal Al Quran yang ada di pesantren sekitar Bogor. Terkadang ada yang memesan sampai 100 box hanya untuk disedekahkan saja.

Untuk harga satu porsi sate, Fatih memberi bandrol bervariasi. Sate ayam dijual Rp 26 ribu, sate jamur organik Rp 19 ribu. sementara untuk sate tutut sawah dijual Rp 20 ribu. Menurut Fatih, banyak pula yang menganggap harga satenya begitu mahal. Menanggapi itu, ia pun mengiyakan. "biar mahal, tapi yang penting kualitas kita terjaga baik. Seluruh bahan masih segar". Meski dibilang mahal, omzet jualannya terus mengalami kenaikan. Sate Kabayan juga memasok kebutuhan di beberapa restoran. Pihaknya selalu menguatkan strategi marketing online melalui media sosial, website, juga SEO (Search Engine Optimization).

Secara rutin Fatih melakukan rapat evaluasi dan perencanaan bersama para karyawannya. Biasanya setiap 2 pekan sekali. "Tapi ibu saya membantu dalam pengawasan produk, baik sate maupun bumbunya. Sebab, dari beliaulah resep bumbu Sate Kabayan." aku Fatih. Sang ibu memang pernah menekuni restoran sate di negeri jiran Malaysia. Sementara untuk soal keuangan, Fatih mempercayakan kepada istri tercintanya. Bahan-bahan seperti tusuk sate, daging, dan lainnya dipercayakan kepada karyawannya untuk membelinya.

Fatih juga meluangkan waktu untuk pembinaan terhadap karyawannya. Mereka dijaga kesehatan rohaninya. Sebagai seorang muslim yang taat, ia memahamkan pentingnya sholat lima waktu di awalnya. Juga diadakan pengajian rutin yang ia sendiri pengisinya. Tak hanya itu, karyawannya juga diajak jalan-jalan keluar untuk refreshing. Dengan kedekatan itu, ia berharap ke depan usahanya dapat lebih berkembang dengan sistem bisnis online.

Dari cerita di atas kita bisa mengambil pelajaran penting sebagai seorang calon businesman atau malah sekarang sudah berkecimpung di dalamnya. Kita bisa ambil bisnis jualan sate dengan cara di atas. Mungkin saja ini merupakan ide cerdas bagi kita sehingga menjadi pintu sukses. Perkuat juga doa kepada yang Maha Kuasa. Dari cerita sukses di atas, sudah pantas bila kita memulai usaha sate online ini. Kita bisa menerapkan cara mirip dengan Pak Fatih di atas. Hanya saja tentu ada beberapa hal yang perlu kita persiapkan sejak dini. Masakan sate yang kita buat harus betul-betul enak rasanya. Baik itu sate kambing atau pun sate ayam. Untuk bisa membuat sate yang lezat tentu kita perlu belajar bagaimana cara memasak sate. Berikut pula mengetahui resep masakan sate yang terbukti menghasilkan rasa yang lezat. Pemilihan daging pun perlu mendapat perhatian dari kita. Pastikan daging yang kita pilih itu berkualitas. Selanjutnya, pemasaran pun kita lakukan sebagaimana Pak Fatih di atas. Kita bisa memodifikasi cara pemasaran sehingga lebih meningkat penjualan sate online kita. 

Share on Facebook
Share on Twitter

Related : Peluang Usaha Sate Online Luar Biasa Untungnya